Hari
ini adalah hari pertama ia masuk sekolah menengah atas, joko merasa sangat senang,
joko pun bangun lebih awal. Biasanya joko bangun pada pukul 6.30 kali ini ia
bangun pukul 5.30, bahkan joko bagun lebih awal dari pada ibunya. Pagi itu dia
mempersiapkan segala keperluan yang dibutuhkannya. Setelah itu segera mandi dan
ganti pakaian. Ibunya pun bangun dan langsung mempersiapkan sarapan pagi untuk
keluarnganya. Pagi itu dirasakan joko sangat berbeda dengan hari-hari yag lain.
Ia merasa sangat senang, setelah semua selesai joko pamit pada kedua orang
tuanya, dan joko bearangkat bersama teman-temannya, mereka naik angutan umum.
Sesampai di sekolah mereka langsung masuk ke dalam sekolah, tak berapa lama bel
telah dibunyikan, seluruh siswa baru di seruh berkumpul di lapangan basket
karena pada hari itu mereka akan mengikuti upacara pembukaan masa orientasi
mahasiswa (MOS). Setelah upacara selesai mereka dilatih PBB, joko pun ditunjuk
sebagai pemimpin barisan, pada saat itu merasa gugup, karena baru kali ini iya
jadi pemimpin dalam barisan. Semasa ia duduk di bangku SMP ia sering di tunjuk
tapi ia sering lari.
Dala
hatinya berkata “aduh, gimana nih,,,,”.
“Kau
cepet kedepan” kata kaka senior dengan nada keras. “baik ka” jawab joko.
Tak
sempat ia mengeluarkan suara bel tanda kagiatan selanjutnya telah dibunyikan.
Mereka pun masuk kedalam kelas, untuk mengikuti materi dari guru-guru yang ada
di sekolah itu. Di sela-sela materi yang diberikan para guru memberikan games
yang di bantu oleh panitia MOS. Begitu yang mereka lakukan selama tiga hari,
dan pada hari keempat adalah hari terakhir masa orientasi siswa baru berakhir,
pada akhir kegiatan itu ada games yang dianggap sangat mengasikkan, yaitu
memecahkan balon dengan pantat.
“Adik-adik
hari ini adalah hari terakhir kalian mengikuti masa orientasi siswa baru” kata pak
Herman salah sorang guru oleh raga yang memimpin games pada saat itu.
“Hore.........”
teriak semua siswa dengan serentak.
Mereka
di perintahkan oleh pak Herman untuk meniup balon yang telah dipesan olehnya
kemarin. Setelah itu para siswa disuruh berbaris bersap sesuai kelas mereka.
Joko berada pada sap pertama, karena dia adalah kelas A. Peluit pak herman
telah dibunyikan tanda pertama diberikan kesempatan memecahkan balon, para
siswa lari dari pinggir lapangan baian utara menuju kepinggir lapangan basket
bagian selatan dan memudian memecahkan balon yang sudah mereka tiup tadi.
Banyak yang teriak ketika balon di pecahkan dengan cara diduduki, dan pada saat
itu ketegangan selama mengikuti MOS selama tiga hari hilang pada permaian itu.
Setelah kegiatan itu mereka diperintahkan ganti pakaian dan langsung memasuki
ruangan aula untuk mengikuti renungan sekaligus penutupan MOS. Dan kemudian
dilanjutkan dengan pembagian kelas.
Tak
terasa sebulan sudah mereka resmi menjadi siswa SMA Boliyohuto. Pada jam
istirahat joko dan endah bertemu di kantin tempat biasa mereka nongkrong
bersama teman-temannya yang lain. mereka bercanda gurau sambil membicarakan
setiap hal yang aneh yang pernah mereka lihat. Dan pada saat itu mereka asik
membicarakan seorang guru yang memiliki badan kurus, dan berbadan tinggi. Sebut
saja namanya pak indra, tapi mereka mengganti nama pak indra dengan nama pak
betmen, karena guru ini memiliki bau ketiak, yang menyengat hidung ketika
berdekatang dengan guru ini. Pak indra adalah guru matematika, dan ruangan pak
indra ini terpisah dari ruangan guru-guru yang lain, mungkin karena bau
badannya itu kepalah sekolah memberikan ruangan yang lain untuk pak Indra.
Bel
telah dibunyikan tanda waktu istirahat telah selesai dan mata pelajaran jam
berikutnya akan dimulai. Joko pun langsung masuk kedalam kelas. Tak berepa lama
joko dan yang lainnya masuk kelas, ibu Dian pun masuk kedalam kelas, ibu Dian adalah
guru kimia yang memiliki sifat pemarah.
“Siang
anak-anak” kata ibu Dian
“Siang
bu,,,,,,!” jawab mereka.
“Pada
hari ini ulangan harian, siapkan kertas dan polpen, dan buku kalian silahkan
kumpul di atas meja saya, karena saya akan periksa.” Kata ibu Dian
Pada
saat itu joko agak kwatir karena catatannya belum lengkap dan ia jika belum
beljar. Soal telah dibacakan joko pun sudah tidak tau apa yang akan ia akan
jawab, karena soal yang diberikan sangatlah sulit, teman-temannya pun mulai
kebingungan menjawab soal yang diberikan. Joko menjawab soal itu sesuai yang ia
tahu, waktu yang diberikan telah habis. Semua jawaban telah dikumpul oleh ibu
Dian. Dan tak berapa lama bel tanda berahirnya mata pelajaran telah dibunyikan.
ibu dian pun keluar dari ruangan kelas.
Joko
pun keuar dari ruangan kelas, dan pergi
ketempat mereka nongkrong tadi, untuk menghilangkan rasa pengap di dalam kelas.
Dan teryata enda dan ilham sudah ada di tempat yang tadi mereka melanjutkan
pembicaraan mereka yang tadi.
“Endah
catatan kimiamu aku pinjam sebentar ya.” Kata joko kepada enda sambil berjalan
menuju tempat enda dan ilham dudu.
Iya,
ntar kamu ke kelasku saja sebentar. Jawab enda
Joko
pun langsung memesan minuman kepada ibu kantin. Bu. Minumannya satu ya. Kata
joko kepada ibu kantin.
Minuman
apa jok. Kata ibu kantin.
Biasa.
Jawab joko
Didalam
kantin itu mereka saling bercanda gurau, saling membicarakan hal-hal yang aneh
setiap mereka temui. Ditengah-tengah perbincangan mereka tiba-tiba teman joko
datang meberitahukan kepadanya bahwa pak indra sudah masuk kkedalam kelas. Joko
pun hanya mengiyakan tentang apa yang diungkapkan oleh temannya tadi. Teman
joko pun kembali ke kelas, namun joko tetap masih duduk dikantin dan
melanjutkan pembicaraan mereka. Pada setiap mata pelajaran pak indra joko
sering tidak masuk, dia lebih suka nongkrong bersama enda dan ilham serta
teman-temannya yang lain.
Begitu
juga yang sering ia lakukan pada setiap mata pelajaran yang ia tidak sukai. Dan
yang paling berpengaruh ia sering tidak masuk karena ajakan dari dua temannya
yakni enda dan ilham. Mereka berdua itu sering mempengaruhi joko untuk bolos
sekolah. Joko pun tidak pernah menolak setiap ajakan mereka, bahkan lenbih
parahnya ketika joko sedang mengikuti pelajaran mereka sering mengajak joko
untuk bolos. Namun ketika joko sedang berada di dalam kelas mengikuti mata
pelajaran dia tidak pernah mengiraukan apa yang diungkapkan oleh dua temannya.
Walaupun joko sering terpengaruh dengan ajakan mereka, namun ketika mereka
mengajak joko ketika ia sedang mengikuti
mata pelajaran, ia tidak pernah mau keluar, kelaur jika dipanggil oleh kedua
temannya tersebut. karena jika keluar maka akan terjebak dalam ajakan mereka,
untuk bolos.
Namun
untuk mata pelajaran yang ia tidak sukai ia sering mengikuti ajakan mereka
berdua. Dan akibat dari kenakalan itu akhirnya tiba pada waktu ujian akhir
semester atau ujian kenaikan kelas,
banyak soal yang tida bisa ia jawab karena ia tidak sering tidak masuk kelas.
Dan pada pas penerimaan raport ia hampir saja tidak naik kelas. Ia pun menyesal
karena sering mengikuti ajakan dari kedua temannya itu. Kedua temannya pun
hapir tidak naik kelas. Dan joko pun tidak masuk dalam jurusan yang ia
inginkan.